Sebanyak sepuluh orang anak di bawah umur diamankan Tim Asuhan Rembulan Satpol PP Surabaya. Hal ini dilakukan, lantaran kesepuluh bocah tersebut menghirup aroma lem (ngelem) di kawasan Kedung Mangu, Rabu (29/11/2018).
Maraknya lem menjadi pelarian karena saat ini sangat sulit mencari obat atau pil keras. Sehingga, mereka memilih lem agar mencari sensasi mabuk.
Koordinator Tim Asuhan Rembulan Satpol PP Surabaya Abdul Razak mengatakan, kerap kali perilaku menyimpang ini digunakan sejumlah anak-anak untuk ‘fly’, istilah bagi mereka yang menyalahgunakan lem tersebut.
“Awalnya, ada laporan warga melalui Command Center yang mengatakan ada aktivitas mencurigakan yang dilakukan beberapa anak. Setelah mendengar laporan warga, kami langsung bertindak,” ujar Abdul.
Abdul mengatakan, kasus tersebut menjadi atensi para petugas. Petugas selalu mengawasi tempat-tempat yang selalu menjadi sasaran kenakalan remaja setiap harinya.
Terkait sepuluh anak di bawah umur yang ditemukan dengan barang bukti berupa satu bungkus berisi lem Fox, kini dalam pemeriksaan dan pendampingan psikolog, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya. Satpol PP juga memanggil satu per satu orang tua lalu dipertemukan dengan anaknya sampai selesai permasalahannya.
“Inikan tanggung jawab orang tua. Saya menghibau agar orang tua mengawasi aktivitas anaknya,” kata Abdul.
Selain peran orang tua, Abdul juga berharap kasus ini jangan terulang lagi. “Kasihan anak-anak apabila dibiarkan seperti ini lagi.
Satpol PP terus melakukan pengawasan di Surabaya demi meminimalisir adanya sasaran kenakalan remaja. “Tujuannya agar para generasi muda tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah,” ungkap Abdul mengakhiri. #ndyhumpolpp
Share This :
