Sebanyak empat murid SMK dan SMA yang tepergok membolos hari ini dirazia Satpol PP Kota Surabaya di Jalan Koblen. “Sengaja tidak masuk sekolah dan nongkrong di warung,” ujar Koordinator Pendataan Satpol PP Kota Surabaya Akhmad Rofiq, Kamis (23/8).
Satpol PP Kota Surabaya memantau aktivitas miring para pelajar di warung pada jam pelajaran. Bukannya menuju sekolah masing-masing untuk mengikuti pelajaran, 3 murid SMK dan satu pelajar SMA itu malah memesan makanan dan minuman.
Tim Odong-odong Satpol PP bergerak melakukan penggerebekan sekitar pukul 09.30. “Tim Odong-odong menangkap para pelajar tersebut sehingga para pelajar tidak menyangka akan dirazia,” terang Rofiq.
Mereka membantah mebolos. Namun, petugas tetap menggiring para pelajar ke kantor Satpol PP Kota Surabaya.
Berdasar pendataan, 4 pelajar yang membolos masal tersebut dari tiga sekolah. Mayoritas berasal dari sekolah swasta di Surabaya.
Satpol PP tidak memperbolehkan mereka pulang sebelum dijemput pihak keluarga dan perwakilan sekolah. “Bentuk sanksi kami serahkan ke masing-masing sekolah, tetapi jangan sampai terulang lagi,” tambah Rofiq.
Sekitar sejam setelah razia, guru tiga sekolah yang muridnya kedapatan membolos itu mendatangi kantor Satpol PP Kota Surabaya. Mereka dan pihak keluarga antre menjemput siswanya untuk dilakukan proses konseling bersama DP5A Kota Surabaya.
“Kami akan memanggil orang tua juga dan membuat surat pernyataan. Ini sebagai efek jera kepada siswa yang membolos,” ungkap Rofiq. #sendyhumpolpp
Share This :