Satpol PP Surabaya mengamankan 3 pelajar SMK yang kedapatan bolos sekolah di salah satu warung kopi kawasan Simo Kantrungan, Selasa (2/10/2018). Saat petugas melakukan razia, ketiga pelajar sedang asyik memainkan gadget sembari berbaring.
Satpol PP Surabaya bersama Deteksi Dini (DD) pun mendatangi para pelajar yang tengah membolos dan membawa ke kantor Satpol PP Surabaya. Lebih lanjut, petugas mendata satu per satu nama pelajar yang terjaring razia lalu menanyakan alasan mereka tidak masuk sekolah.
“Awalnya mereka nggak ngaku kalau bolos. Setelah kami interograsi akhirnya mengaku,” ujar Koordinator Pendataan Satpol PP Kota Surabaya Akhmad Rofiq.
Tiga pelajar itu, kata dia, berasal dari sekolah SMK swasta yang berbeda. Mereka seharusnya masuk sekolah pukul 08.30 WIB. Namun, bukannya sekolah, mereka justru nongkrong di warung kopi.
Dari hasil operasi ini, Akhmad menambahkan bahwa Petugas Satpol PP juga menghubungi pihak sekolah dan orang tua pelajar SMK yang terjaring. "Razia pelajar yang kedapatan membolos rutin digelar untuk mendeteksi kemungkinan adanya pelajar yang terlibat penyalahgunaan narkoba," tandasnya.
Sementara itu, salah seorang pelajar yang terjaring razia dan tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, bahwa dirinya kerapkali menghabiskan waktu membolos sekolah di warung kopi. “Saya males sekolah jadinya tidur-tiduran disini,” terangnya.
Kendati demikian, dirinya mengaku kapok dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. “Saya sangat malu dan kasihan kepada orang tua saya. Kapok,” sambungnya.
Selama pembinaan, petugas dengan sabar memberikan arahan dan petunjuk. Hasilnya para pelajar merespon hal tersebut dengan menulis surat pernyataan mengetahui pihak yang bersangkutan, sekolah dan Satpol PP Kota Surabaya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. #sendyhumpolpp
Share This :