Satpol PP Surabaya mengamankan dua belas pemuda di kawasan Gubeng Kertajaya dan Genteng Besar, Kamis (2/10/2018). Saat petugas melakukan razia, para pemuda sedang asyik berpesta miras.
Satpol PP Surabaya bersama Linmas dan Dishub segera membawa para pemuda dan barang bukti dua botol miras oplosan ke kantor Satpol PP Surabaya. Petugas mendata satu per satu nama pemuda yang terjaring razia itu, dan menanyakan keberadaan tempat penjualan miras oplosan.
“Setelah kami interograsi, akhirnya mereka mengaku. Kami ajak salah satu pemuda untuk kami ajak dimana mereka membeli oplosan,” ujar Koordinator Tim Asuhan Rembulan Satpol PP Surabaya Abdul Razak.
Abdul menyebut, razia dilakukan berdasarkan informasi warga. “Ada laporan warga bahwa kawasan Gubeng Kertajaya menjadi aktivitas pesta miras,” tuturnya.
Petugas pun mendatangi lokasi penjualan miras oplosan di kawasan Gubeng Kertajaya. Ketika ditanya perizinan oleh petugas, penjual mengakui tidak memiliki izin Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB).
Abdul menyebutkan, penjualan miras yang mereka jual menyalahi aturan yang ada. “Kami mengamankan 25 botol kecil cukrik, 4 botol besar cukrik, 10 botol besar bir Guinness, 14 botol kecil bir Guinness, dan 35 botol besar bir Bintang.
Sementara itu, salah seorang pemuda yang terjaring razia ini mengaku bahwa dia menghabiskan waktu saat jam malam dengan nongkrong. “Saya kaget ada Satpol PP datang dan gerebek kami,” katanya.
Ia pun mengaku kapok dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi. “Saya sangat kasihan kepada ibu saya apabila mendengar saya terkena razia miras. Kapok saya,” ujarnya.
Abdul menjelaskan razia miras ini selalu rutin digelar karena untuk mendeteksi kemungkinan adanya pemuda yang terlibat penyalahgunaan miras. Sebab,aktivitas mereka merupakan bagian dari penyakit masyarakat yang bisa mengganggu kenyamanan warga sekitar. #ndyhumpolpp
Share This :